"Pancasila ini merupakan pandangan hidup yang harus dipegang erat sebagai sebuah etika di dalam pergaulan berbangsa dan bernegara," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Selasa.
Dhany menekankan pentingnya peringatan Kesaktian Pancasila sebagai sarana untuk meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
"Peristiwa G30S/PKI yang terjadi tepat pada 1 Oktober, tidak hanya menjadi catatan sejarah dalam buku, tetapi sebuah kenyataan yang sangat dekat dengan kita," ujar Dhany.
Menurut Dhany, Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya untuk diperingati dan diingat saja, tetapi untuk meneguhkan kembali bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang harus terus dipegang erat.
Dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, Dhany berkesempatan menjadi inspektur upacara di Museum Sasmita Loka Ahmad Yani, Jalan Lembang, Menteng.
Upacara tersebut dihadiri para camat, lurah, kepala suku dinas, Kasatpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat, TNI, Polri, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat dan jajaran terkait lainnya.
"Upacara kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena bertempat di Museum Sasmita Loka Ahmad Yani. Kita berada di tempat dan tanggal kejadian G30S/PKI, yang kini sebagai tempat bersejarah," ujar Dhany.
Karena itu, peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila ini juga sebagai tanda penghormatan kepada para pejuang yang telah gugur dalam peristiwa G30S/PKI.
Baca juga: Puluhan ribu orang padati Ancol saat libur Hari Lahir Pancasila
Baca juga: Puluhan ribu orang padati Ancol saat libur Hari Lahir Pancasila
Dhany juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar pahlawan revolusi yang hadir mengikuti jalannya upacara ini.
"Terima kasih kepada Keluarga Besar Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Keluarga Besar Jenderal TNI (Anumerta) MT Haryono, dan Keluarga Besar Aipda Polisi (Anumerta) Karel Sadsuitubun yang sudah hadir dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila," katanya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, upacara ini tidak hanya seremoni, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta terutama pelajar untuk merasakan langsung nuansa sejarah yang ada.
"Dengan melaksanakan upacara di Museum Ahmad Yani, peserta upacara dapat benar-benar merasakan bagaimana peristiwa ini terjadi sehingga menjadi pembelajaran penting bagi kita semua agar sejarah tidak terulang," katanya.
Museum Sasmita Loka Ahmad Yani ini dahulu bernama Sasmita Loka Pahlawan Revolusi Ahmad Yani yang diresmikan kembali pada 5 November 2008 dan menjadi simbol peringatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024